Studi Kasus Migrasi Perangkat Lunak OpenSources

Share:

Studi Kasus:

Diketahui sebuah perusahaan swasta ingin melakukan migrasi dan integrasi sistem di bidang IT. Motivasinya adalah efisiensi biaya, tanpa mengurangi produktifitas. 3 hal yang ingin mereka lakukan adalah:
  1. Efisiensi biaya pembelian perangkat lunak (aplikasi, sistem operasi)
  2. Belanja tenaga kerja, khususnya asing (expatriat)
  3. Optimalisasi teknologi jaringan komputer

Efisiensi Biaya Pembelian Perangkat Lunak.

Perusahaan swasta ini ingin mengefisiensikan biaya tanpa mengurangi produktifitas, agar semua itu tercapai beberapa caranya yaitu pembelian perangkat lunak dengan menggunakan sistem operasi dan juga software open source. Open source merupakan perangkat lunak yang bersifat gratis atau tanpa lisensi yang membebaskan semua rang dapat melihat source kodenya dan membebaskan semua orang untuk mengetahui cara kerja software tersebut dan sekaligus dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada software tersebut.

Keuntungan utama perusahaan menggunakan software atau sistem operasi open source dapat menghemat biaya, karena untuk mendapatkan aplikasi dan sistem operasi tidak perlu mengeluarkan biaya lagi, dikarenakan aplikasi atau sistem operasi open source bersifat gratis sehingga bisa didapatkan secara cuma-cuma.

Kebutuhan akan perangkat lunak memang hal yang pasti untuk pengguna di sebuah perusahaan, tetapi yang menjadi permasalahan adalah perangkat lunak tipe apa yang digunakan dan cara mendapatkannya. Perangkat lunak atau softwareberbayar pada umumnya memang memiliki fitur yang lebih jika dibandingkan dengan software yang bersifat Freeware dan Open Source, tetapi tidak menutup kemungkinan software open source bisa lebih bagus dari software berbayar, hanya saja pengenalan akan software open source kurang dan kebiasaan menggunakan berbayar yang terasa lebih lengkap sudah membudaya. Contohnya penggunaan Software untuk perangkat kantor, untuk kategori Open Source tersedia Libre Office, Open Office, Sedangkan kategori berbayar ada Microsoft Office. Pengguna Microsoft Office bisa dibilang lebih banyak jika dibandingkan dengan Open Office dan lainnya.


Belanja Tenaga Kerja

Setiap perusahaan IT di sebuah perusahaan bersekala nasional pasti mempunyai SDM yang mempunyai keahlian dalam software engineering agar dapat di gunakan untuk memenuhi kebutuhan sarana Teknologi informasi terhadap perusahaan dan dapat mengoptimalkan efisieni yang ada. Sepeti yang dilakukan oleh perusahaan mulinasional yaitu selalu memperhatikan jangka panjang terhadap sumber daya manusia(SDM).

Perekrutan tenaga kerja dapat di lakukan beberapa tahap penyeleksian yang di lakukan oleh manager dari project management tersebut yaitu :

  1. Menetukan posisi dalam perusahaan jangka pendek maupun jangka panajang dalam hal penempatan/job title.
  2. Terus melakukan perkembangan tehadap informasi tentang kondisi ketenaga kerjaan yang ada.
  3. Meyusun bahan-bahan rekrutmen yang efektif
  4. Menyusun program rencana project yang dilakukan perusahaan apakah telah sesuai dengan prosedur yang ada.

Perusahaan juga bisa meminimalisir belanja tenaga kerja dan juga optimalisasi teknologi jaringan computer dengan menggunakan cloud computing. Cloud computing merupakan pengembangan dari client server yang terhubung dengan ratusan bahkan ribuan komputer lainnya dan dapat diakses via internet (Wahana komputer, 2011). Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing “Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.” Penggunaan cloud computingmerupakan hal penting dalam suatu sistem penyimpanan data dari suatu sistem, misalkan pada sistem perusahaan. Jika selama ini sebuah perusahaan swasta menggunakan komputer server dalam penyimpanan data, maka penyimpanan tersebut dirasa kurang efektif karena tidak cocok untuk network skala besar, administrasi menjadi tidak terkontrol yang mana tiap pengguna harus dilatih untuk menjalankan tugas administratif.


Cloud Computing memiliki 4 model deployment :


-Public Cloud

Public cloud adalah layanan cloud computing yang disediakan untuk masyarakat umum yang disediakan oleh sebuah organisasi yang menyediakan cloud servis. Sebagai user kita hanya perlu mendaftar dan membayar pay per use (ada yang gratis juga) untuk menikmati layanannya.

Contoh Public cloud gratis : Facebook, twitter, Windows Live Mail, Gmail, dan beberapa free cloud storage lainnya.
Contoh Public Cloud berbayar : Office 365, Windows Azure, Amazon EC2, dll.


-Private Cloud

Private cloud adalah layanan cloud computing yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari sebuah organisasi/perusahaan. Misalnya dalam sebuah perusahaan bagian ITnya sebagai Service Provider dan komputer-komputer lainnya di satu perusahaan tersebut sebagai clientnya, tipe cloud ini biasanya memakai jaringan internet lokal (intranet).

Contoh dalam PaaS : sistem OS dan database internal
Contoh dalam SaaS : Sharepoint, Exchanger, dan SQL server untuk keperluan internal.
Contoh dalam IaaS : virtual machine yang bisa diminta sesuai dengan kebutuhan internal.


-Hybrid Cloud

Hybrid cloud adalah gabungan dari layanan public cloud dan private cloud yang tiap cloudnya tetap mempertahankan identitas unik mereka, tetapi berkombinasi menjadi satu unit.

Contoh:
Perusahaan A menyewa layanan Windows Azure (Public cloud) sebagai “rumah” yang dipakai untuk aplikasi yang mereka buat, tapi aturan tidak memperbolehkan data nasabah ditempatkan di pihak ketiga jadi perusahaan A menyimpan data nasabah tersebut di database internal mereka sendiri (private cloud).


-Community Cloud

Community cloud adalah gabungan organisasi yang membangun cloud yang mempunyai concern yang sama. Model ini sangat cocok untuk sebuah institusi yang terdiri dari banyak departemen seperti pemerintahan dsb.

Cloud computing dapat diimplementasikan dengan cara menyediakan komponen komponen berupa server,hardware, dan jaringan yang dibutuhkan. Penggunan cloud computing dapat melakukan instalasi aplikasi yang digunakannya pada infrastruktur tersebut. Pengguna cloud computing juga dapat memilih bagaimana menggunakan layanancloud computing yang ditawarkan vendor sesuai kebutuhan. Layanan yang bisa dipilih meliputi:


Infrastructure as a service

Layanan ini diberikan dengan cara menyediakan komponen-komponen berupaserver,hardware, dan jaringan yang dibutuhkan dengan harga tertentu. Penggunacloud computingdapat melakukan instalasi aplikasi yang digunakannya pada infrastruktur tersebut. Contoh terapan: hosting aplikasi web, Contoh vendor penyedia jasa: semua penyedia hosting.


Platform as a service

Layanan yang menyediakansystem softwaredansoftwarependukung yang diperlukan untuk membangun aplikasi yang akan dipasang padaservertersebut sesuai kebutuhan organisasi atau instansi. Organisasi atau instansi kemudian membangun aplikasi yang dibutuhkan pada platform ini dan menggunakannya. Analogi yang dapat digunakan untuk menggambarkan layanan ini adalah seperti menyewa rumah lengkap dengan isinya sehingga pengguna dapat langsung menggunakan rumah tersebut. Contoh terapan: remote application development. Contoh vendor: BizNet, Microsoft, LintasArta.


Software as a service

Layanan yang diberikan dengan menyediakansoftwaremaupun aplikasi yang dapat diakses pelanggan via internet. Penyedia layanancloud computingberinteraksi dengan pengguna dan pelanggan melalui sebuahfront-end panel. Contoh layanan sederhana: e-mail, online documents, SAP online. Contoh vendor: Google, Amazon, SAP, dan lain-lain.







Sumber:

No comments